Salah satu negara paling aman di dunia adalah Jepang. Tapi, ini tak berarti bahwa negara tersebut bebas sepenuhnya dari tindak kejahatan atau kriminal. Dalam ulasan kali ini, kami akan memberikan tips menghindari tindak kriminal di Jepang supaya kamu bisa terbebas dari segala perilaku menyimpang disana.
Jepang merupakan negara yang memiliki reputasi keamanan level internasional. Rasio kasus pembunuhan disana per seratus ribu orang hanya 0.3% saja. Artinya, kasus kriminal pembunuhan di Jepang adalah yang paling rendah ketiga diantara beberapa negara dunia.
Walau begitu, tidak berarti disana sama sekali tak ada kriminalisasi yang mampu mengancam nyawa. Penjelasan kali ini akan memberi panduan yang harus kamu jaga ketika berkunjung ke Jepang, dengan begitu trip wisata kamu akan lebih aman dan nyaman.
Baca juga : Harus Paham! Ini Aturan Bersepeda di Jepang!
Daftar isi:
Kamu berencana untuk liburan di Jepang? Yakin dengen itinerary kamu? Takut kesasar? Bingung Masalah Kirim Koper, Pesan Taxi dan lainnya? Gunakan Layanan Jasa Tour Guide Jepang Online dari Tanogaido Tours and Travel untuk bantuan penuh selama liburan di Jepang.
Tips Menghindari Tindak Kriminal di Jepang
Cari tahu apa saja yang perlu anda perhatikan untuk menjaga keamanan saat di Jepang. Pastinya beberapa tips ini akan sangat membantu.
1. Ketika Ada di Area Hiburan
Beberapa restoran dan bar biasanya akan mematok harga diluar nalar agar bisa mengambil keuntungan dari wisatawan. Jangan mudah percaya dengan ajakan seseorang yang berdiri didepan stasiun yang menawarkan pergi ke sebuah lokasi yang menawarkan diskon.
Agar selalu aman, carilah informasi secara online atau lewat buku panduan wisata. Disamping itu, hindari bepergian lewat daerah yang jauh dengan stasiun atau gang sempit.
2. Ketika Ada di Daerah Perumahan
Kasus tindak kejahatan diluar dugaan semakin meningkat. Sebisa mungkin kamu tidak boleh melewati jalan sepi supaya bisa menghindari copet ataupun tindak kejahatan lain.
Ketika sedang jalan kaki, lebih baik pegang tas kamu dengan mengarah ke tembok dan jangan mengarah ke jalan. Selain itu, pastikan gadget kamu ada di area yang gampang dijangkau serta selalu perhatikan kondisi di area sekitar.
3. Tips Tambahan
Cara menghindari tindak kejahatan di Jepang berikutnya adalah selalu menyimpan dompet serta barang-barang berharga didalam tas kemudian tutup menggunakan kedua tangan.
Perhatikan jambret yang seringkali menjalankan aksinya ketika ada acara hiburan atau didalam kereta. Ketika berwisata ke Jepang, tidak jarang orang-orang mencoba keberuntungannya dengan memainkan pachinko [game ketangkasan Jepang yang dipakai untuk mesin perjudian atau game arkade.
Namun biasanya mereka hanya fokus dalam permainan tersebut, sehingga mengabaikan kondisi sekitar. Setidaknya kamu harus tetap mewaspadai aksi para penjambret.
Daerah yang Harus Diperhatikan di Osaka
Pertama adalah distrik Chuo, Osaka [lokasi yang dekay dengan sungai Dotonbori dan benteng Osaka] merupakan kawasan dengan level kejahatan paling tinggi di Jepang. Walau tingkat kejahatannya tak setinggi dengan beberapa kota besar dunia lain, namun kamu wajib selalu hati-hati.
Tindak kriminal yang paling umum terjadi disana ialah pencurian sepeda dan jambret. Namba dan Umeda merupakan area hiburan yang sangat populer di Osaka.
Daerah yang Harus Diperhatikan di Tokyo
Roppongi, Shibuya, dan Shinjuku merupakan area hiburan yang sangat populer di Tokyo. Jika di Shinjuku, khususnya di daerah Kabukicho merupakan lokasi yang kurang bersahabat.
Boleh dibilang bahwa kawasan hiburan di Shibuya dan Shinjuku punya tingkat kejahatan tinggi, sama halnya dengan daerah perumahan yang berada di Setagaya. Ketika terjebak di situasi yang ramai, pastikan tas kamu aman dengan memegangnya memakai dua tangan ataupun bisa melalui cara lain.
Beberapa tips menghindari tindak kriminal di Jepang yang sudah kami rangkum tadi setidaknya bisa menambah wawasan kamu. Ketika memerlukan telepon darurat, kamu dapat memanggil 119 untuk layanan ambulan dan 110 untuk layanan polisi. Kedua layanan ini bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Korea, dan Mandarin.
