5 Tips Putar-Putar Tokyo Menggunakan Kereta

Tips Putar Putar Tokyo Menggunakan Kereta

Tokyo merupakan salah satu kota yang memiliki berbagai macam objek wisata yang layak dikunjungi. Akses transportasi yang ditawarkan pun juga sangat mudah, salah satunya adalah moda transportasi kereta.

Namun, tak banyak orang yang berkunjung ke Tokyo mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai moda transportasi yang satu ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dalam moda transportasi ini, ada baiknya untuk membaca informasi berikut ini.

1. Jenis kereta di Tokyo

Secara garis besar, ada 2 jenis kereta di Tokyo yaitu kereta milik pemerintah atau biasa disebut sebagai JR (Japan Railway) serta kereta milik swasta. Kereta JR yang memiliki banyak peminat adalah kereta JR Yamanote Line karena memiliki jalur melingkar di pusat kota Tokyo.

Jalur ini merupakan jalur tersibuk di dunia karena setiap harinya mengangkut 3,7 juta penumpang. Jalur ini menghubungkan pusat perbelanjaan, perkantoran, serta objek wisata terkenal di Tokyo seperti Stasiun Tokyo, Akihabara, Shinjuku, Ueno, Shibuya, Ikebukuro, Shinagawa, dan Nippori.

Kamu berencana untuk liburan di Jepang? Yakin dengen itinerary kamu? Takut kesasar? Bingung Masalah Kirim Koper, Pesan Taxi dan lainnya? Gunakan Layanan Jasa Tour Guide Jepang Online dari Tanogaido Tours and Travel untuk bantuan penuh selama liburan di Jepang.

Jalur kereta milik swasta umumnya menghubungkan Tokyo dengan kota-kota di sekitar dan berupa kereta bawah tanah.

Selain itu, ada beberapa jenis kereta yang umumnya dijumpai di Tokyo seperti kereta semi ekspres, ekspres, dan limited ekspress. Perbedaannya adalah kereta ini akan berhenti di tempat-tempat tertentu.

Misalnya, kereta limited ekspress akan berhenti di stasiun besar saja. Tidak perlu takut terlewat stasiun tujuan ketika menaiki kereta jenis ini, cukup perhatikan baik-baik nama stasiun terdekat dengan objek wisata tujuan. Kereta jenis ini dapat membantu perjalananmu karena akan memangkas waktu yang dibutuhkan.

Jalur Kereta di Tokyo
Sumber: tokyometro.jp

2. Lima menit berjalan kaki

Dengan berbagai jenis kereta yang ada di Tokyo, maka tak heran pula Tokyo pun memiliki banyak stasiun yang jaraknya cukup dekat dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

Jarak antar stasiun ini sangat pedestrian friendly karena dapat ditempuh dengan berjalan kaki dan hanya membutuhkan waktu 5 menit saja seperti misalnya stasiun Tokyo menuju stasiun Nijubashi atau stasiun Otemachi.

Namun, walaupun jaraknya sangat dekat tetap saja harus menyediakan waktu yang lebih bila kamu ingin pindah kereta dari satu jalur ke jalur lainnya. Hal ini karena kebanyakan stasiun bawah tanah di Tokyo menggunakan sistem memutar atau dengan kata lain memaksa kita untuk naik elevator jika ingin menuju jalur yang berbeda sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk berpindah jalur. Terlebih, jika ingin berpindah ke stasiun besar seperti stasiun Tokyo/Shinjuku, membutuhkan waktu 5-10 menit.

3. Makna simbol dan warna pada jalur kereta

Simbol dan warna di setiap jalur kerta ini akan memudahkan kamu untuk menemukan jalur yang sesuai dengan stasiun tujuan. Ada beberapa warna yang dapat dihafal atau mungkin dicatat, diantaranya adalah:

  • Kuning-hijau : Yamanote Line
  • Oranye : Chuo Line
  • Biru muda : Keihin Tohoku Line
  • Oranye Tua : Tokaido Main Line
  • Biru : Yokosuka Line atau Sobu Line
  • Merah : Keiyo Line dan Musashino Line
Warna Jalur Kereta di Tokyo
Sumber: quora.com

Selain memperhatikan simbol dan warna dari setiap jalur kereta yang ada, juga perlu diperhatikan arah dan tujuan kereta.

Kereta Jepang selalu menghubungkan dua tempat seperti misal kereta Keiyo Line menghubungkan Tokyo dengan Nishi-Funabashi melalui Maihama (Tokyo Disneyland, Kehib Makuhari, dan Soga). Oleh karena itu, apabila ingin kembali ke Tokyo dari Disneyland maka harus mengambil kereta ke arah Tokyo, bukan sebaliknya.

4. Tepat waktu

Waktu menjadi salah satu yang berharga di Jepang, tak terkecuali dengan jadwal keberangkatan maupun tiba kereta di Tokyo. Hal ini dapat memudahkan kamu untuk menyusun itinerary secara mendetail tanpa harus takut ketinggalan kereta.

Kamu juga dapat  menjadwalkan waktu keberangkatan secara pasti karena jarak keberangkatan setiap kereta juga sudah pasti. Misalnya, kereta JR Yamanote Line yang setiap 2,5 menit akan tiba.

Walaupun demikian, jangan pernah mencoba untuk menerobos jika kamu sudah ketinggalan kereta karena kereta selanjutnya akan datang dan cobalah untuk sabar menunggu di tempat yang sudah ditentukan.

Pada umumnya, area menunggu akan diberi batas menggunakan warna kuning. Jangan coba-coba untuk menyela barisan karena hal ini dianggap tidak sopan di Jepang.

Orang Menunggu di Stasiun Kereta Tokyo

5. Kereta tidak beroperasi 24 jam non stop

Kereta yang beroperasi di Tokyo umumnya tidak beroperasi selama 24 jam. Namun, ada beberapa jenis kereta yang mulai beroperasi sejak pukul 5 pagi hingga 1 malam.

Selain itu, jika memang kamu ingin menikmati kenyamanan kereta di Tokyo sebagai moda transportasimu di sana, maka cobalah untuk menghindari jam-jam sibuk karena pasti akan berdesak-desakan dengan pengguna kereta lainnya. Adapun jam sibuk di Tokyo adalah kisaran jam 7-9 pagi dan 6-8 malam.


Nah, itulah 5 panduan menggunakan kereta untuk putar-putar di Tokyo. Bagaimana? Kamu menjadi punya gambaran kan untuk masalah transportasi di Tokyo? Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Punya Pertanyaan?

Informasi Wisata Jepang
Mulai Chat
Butuh Bantuan?
Hai kak...
Layanan Whatsapp ini hanya diprioritaskan untuk peserta guide online Tanogaido. Untuk pertanyaan umum seputar Jepang (informasi sakura mekar, transportasi umum, bahasa Jepang, loker, paket tour, layanan prewedding, layanan paket golf tour Jepang dll) bisa ditanyakan langsung di Q&A website Tanogaido (FREE GRATIS tanya & PASTI DIJAWAB)