Memahami budaya suatu negara tidak hanya terbatas pada mengenal makanan atau pakaian tradisional saja. Bahkan, salah satu cara untuk memahami suatu budaya adalah dengan mengetahui nama-nama hari dalam bahasa setempat. Begitu juga dengan budaya Jepang, yang memiliki sistem penamaan hari yang berbeda dengan sistem di Barat.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang arti dari setiap nama-nama hari dalam bahasa Jepang, serta mengenalkan beberapa hari penting dalam budaya Jepang. Dengan memahami nama-nama hari dalam bahasa Jepang, kita dapat lebih memahami dan mengapresiasi budaya Jepang secara keseluruhan.
Penamaan hari dalam bahasa Jepang didasarkan pada kombinasi dari unsur-unsur alam, angka, dan karakter China. Sistem penamaan hari dalam bahasa Jepang diadopsi dari sistem penanggalan Tiongkok, yaitu kalender lunar yang mulai diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-6.
Sistem ini kemudian diubah oleh pemerintah Jepang pada tahun 1873 menjadi kalender Gregorian yang digunakan sampai sekarang. Perbedaan antara sistem penamaan hari di Jepang dan sistem di Barat adalah pada cara penulisannya. Di Jepang, nama-nama hari ditulis dengan menggunakan karakter kanji, sedangkan di Barat, nama-nama hari ditulis dengan huruf-huruf Latin.
Baca juga : Belajar Huruf Hiragana Lengkap dan Cara Penulisannya
Kamu berencana untuk liburan di Jepang? Yakin dengen itinerary kamu? Takut kesasar? Bingung Masalah Kirim Koper, Pesan Taxi dan lainnya? Gunakan Layanan Jasa Tour Guide Jepang Online dari Tanogaido Tours and Travel untuk bantuan penuh selama liburan di Jepang.
Nama-Nama Hari dalam Bahasa Jepang
Berikut adalah daftar nama-nama hari dalam bahasa Jepang beserta artinya:
- Nichiyōbi (日曜日) – Hari Minggu
- Getsuyōbi (月曜日) – Hari Senin
- Kayōbi (火曜日) – Hari Selasa
- Suiyōbi (水曜日) – Hari Rabu
- Mokuyōbi (木曜日) – Hari Kamis
- Kinyōbi (金曜日) – Hari Jumat
- Doyōbi (土曜日) – Hari Sabtu
Setiap karakter dalam nama hari memiliki arti tertentu. “Nichiyōbi” berarti “hari matahari”, “getsuyōbi” berarti “hari bulan”, “kayōbi” berarti “hari api”, “suiyōbi” berarti “hari air”, “mokuyōbi” berarti “hari kayu”, “kinyōbi” berarti “hari emas”, dan “doyōbi” berarti “hari tanah”. Pemilihan unsur-unsur tersebut didasarkan pada sistem kalender Tiongkok yang diadopsi oleh Jepang.
Hari Penting dalam Budaya Jepang
- Selain nama-nama hari dalam bahasa Jepang, ada beberapa hari penting dalam budaya Jepang yang diperingati oleh masyarakat Jepang. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Shōgatsu (正月) – Tahun Baru, dirayakan pada tanggal 1 Januari.
- Hinamatsuri (雛祭り) – Festival Boneka, dirayakan pada tanggal 3 Maret.
- Kodomo no Hi (こどもの日) – Hari Anak, dirayakan pada tanggal 5 Mei.
- Tanabata (七夕) – Festival Bintang, dirayakan pada tanggal 7 Juli.
- Obon (お盆) – Festival Kematian, dirayakan pada tanggal 13-15 Agustus.
- Shichi-Go-San (七五三) – Festival Anak, dirayakan pada tanggal 15 November.
Setiap festival memiliki makna dan tradisi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Hinamatsuri dirayakan untuk merayakan kesehatan dan kebahagiaan anak perempuan, sedangkan Tanabata dirayakan untuk mendoakan agar harapan-harapan terkabul dan berjumpa dengan jodoh. Pemahaman dan penghormatan terhadap hari-hari penting dalam budaya Jepang juga menjadi salah satu cara untuk lebih memahami dan menghargai budaya Jepang.
Dalam budaya Jepang, nama-nama hari memiliki arti dan makna yang penting. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kata-kata dalam bahasa Jepang yang mengacu pada nama-nama hari.
Selain itu, terdapat juga hari-hari penting dalam budaya Jepang yang diperingati oleh masyarakat, seperti Shōgatsu, Hinamatsuri, Kodomo no Hi, Tanabata, Obon, dan Shichi-Go-San. Pemahaman dan penghormatan terhadap budaya Jepang, termasuk nama-nama hari dan hari-hari penting, dapat membantu dalam memperkaya pengetahuan dan memperluas pandangan dunia kita.
