Naik kereta di Tokyo – Disaat kita liburan ke Tokyo ataupun kota-kota di Jepang, kereta jadi moda transportasi yang tidak dapat untuk dilupakan. Tetapi jangan bayangkan naik kereta di Tokyo mirip seperti di Indonesia. Kita bisa dengan mudah serta aman berangkat ke objek-objek wisata populer dengan gampang bila naik kereta.
Buat itu, ada baiknya Anda membaca 10 panduan naik kereta di Tokyo yang dirangkum oleh Tim Tanogaido berikut.
Daftar isi:
- Panduan Saat Naik Kereta di Jepang
- Macam-macam Jenis Kereta di Tokyo
- Beberapa simbol dan juga warna khusus jalur kereta di Tokyo
- Kereta datang pas waktu
- Kereta berhenti di tempat yang akurat
- Kereta beroperasi dari pagi sampai larut malam
- Jauhi jam padat jadwal kereta di Tokyo
- Berbagai jenis tipe kereta
- Terdapat stasiun yang dekat tetapi berbeda nama
- Butuh waktu buat berpindah kereta
- Perhatikan arah tujuan kereta
Panduan Saat Naik Kereta di Jepang
Macam-macam Jenis Kereta di Tokyo
Hal yang pertama Anda harus ketahui adalah beberapa jenis kereta api. Kereta di Tokyo mempunyai jaringan yang luas serta terkoneksi satu dengan yang yang lain sehingga kita bisa dengan gampang mendatangi objek-objek wisata populer semacam Shinjuku, Shibuya, Ueno, Akihabara, ataupun Odaiba.
Secara garis besar, kereta di Tokyo dibagi jadi 2, kereta kepunyaan JR (Japan Railway ataupun pemerintah) serta kereta kepunyaan swasta. Salah satu jalur kereta di Tokyo yang sangat populer serta paling banyak penumpangnya merupakan JR Yamanote Line yang mempunyai jalur melingkar di pusat kota Tokyo. Jalur kereta kepunyaan swasta yang lain umumnya menghubungkan dengan kota-kota dekat serta banyak berbentuk kereta bawah tanah.
Kamu berencana untuk liburan di Jepang? Yakin dengen itinerary kamu? Takut kesasar? Bingung Masalah Kirim Koper, Pesan Taxi dan lainnya? Gunakan Layanan Jasa Tour Guide Jepang Online dari Tanogaido Tours and Travel untuk bantuan penuh selama liburan di Jepang.
JR Yamanote Line merupakan jalur kereta tersibuk di dunia. Tiap harinya, jalur kereta selama 34,5 km ini mengangkat 3,7 juta penumpang. Jalur kereta JR Yamanote Line menghubungkan pusat perkantoran, belanja, serta objek wisata populer di Tokyo, semacam Stasiun Tokyo, Stasiun Shinjuku, Shibuya, Ueno, Ikebukuro, Akihabara, Shinagawa, serta Nippori.
Beberapa simbol dan juga warna khusus jalur kereta di Tokyo
Kereta di Tokyo mempunyai simbol serta warna yang khusus buat masing-masing jalurnya. Misalnya saja jalur kereta Yamanote Line bewarna hijau, jalur kereta bawah tanah Ginza Line bewarna merah, serta yang lain.
Tidak hanya itu, kita pula dapat menciptakan nama samaran jalur kereta beserta no urut di masing-masing stasiun. Misalnya Stasiun Shibuya di jalur kereta Ginza Line mempunyai simbol G1. Dimana G menunjukkan Ginza Line, serta angka 1 menampilkan no urut 1. Simbol serta warna ini timbul di aplikasi hp, tempat penjualan tiket, serta peta kota Tokyo, jadi ada baiknya bila kita mengingatnya.
Masih bingung dengan sistem kereta di Jepang? Coba Tour Guide Jepang Online!
Beberapa warna yang dapat Anda hafalkan untuk membantu Anda saat melakukan perjalanan di Tokyo:
- Kuning- hijau: Yamanote Line
- Oranye: Chuo Line
- Biru muda: Keihin Tohoku Line
- Oranye tua: Tokaido Main Line
- Biru: Yokosuka Line ataupun Sobu Line
- Merah: Keiyo Line serta Musashino Line
Kereta datang pas waktu
Tidak cuma di kota Tokyo, segala kereta di Jepang sangat populer dengan ketepatan waktunya. Jadi kita bisa dengan gampang berpindah dari satu stasiun ke stasiun yang lain, serta merancang agenda ekspedisi wisata di Jepang dengan gampang.
Jarak masing-masing keberangkatan juga sudah pasti, contohnya JR Yamanote Line yang tiap 2,5 menit pada jam padat jadwal. Penumpang kereta di Tokyo tidak hendak sempat memforsir buat masuk ke dalam kereta (mirip seperti di Jakarta), sebab mereka sudah mengetahui kereta selanjutnya hendak akan segera tiba. Anda dapat merancang perjalanan dengan kereta dengan Aplikasi Hyperdia.
Kereta berhenti di tempat yang akurat
Disaat menunggu kereta, perhatikan tanda yang ada di lantai. Umumnya terdapat tanda berupa langkah kaki sebagai tanda pintu kereta. Kita bisa berbaris serta menunggu kereta di balik tanda tersebut. Umumnya area menunggu diberi batasan dengan garis bercorak kuning. Jangan menunggu di tempat lain, sebab kereta senantiasa berhenti di tempat yang didetetapkan. Jangan pula menyela barisan, sebab itu salah satu tindakan yang tidak sopan di Jepang.
Kereta beroperasi dari pagi sampai larut malam
Kereta di Tokyo tidak beroperasi 24 jam, tetapi banyak kereta yang mulai berjalan semenjak jam 5 pagi sampai 1 malam hari. Yang terutama silakan mengecek kembali agenda kereta di Tokyo lebih dahulu, supaya anda jangan sampai tidak dapat pulang kembali dikarenakan kereta telah berhenti. Buat agenda kereta, Anda dapat mengeceknya di web Hyperdia.
Jauhi jam padat jadwal kereta di Tokyo
Seperti halnya di Indonesia, terdapat jam-jam tertentu di mana orang berangkat ataupun kembali kantor. Di jam-jam tersebut, kereta bakalan penuh serta desak-desakan. Jam padat jadwal kereta Tokyo berlangsung semenjak pukul 7 sampai 9 pagi, serta pukul 6 sampai 8 malam, dan juga di jam-jam terakhir tengah malam. Buat Anda yang liburan di Tokyo, lebih baik menjauhi jam-jam tersebut serta berwisatalah dengan aman.
Berbagai jenis tipe kereta
Ini yang jadi perbandingan dengan kereta di Indonesia. Mayoritas kereta KRL Jabodetabek merupakan kereta lokal yang berhenti di seluruh stasiun, tetapi kereta di Tokyo mempunyai bermacam-macam tipe seperti kereta semi ekspress, ekspress, serta limited ekspress.
Kereta semi ekspress berhenti di sedikit stasiun dibandingkan kereta lokal. Sedangkan kereta limited ekspress cuma berhenti di stasiun-stasiun besar saja. Jadi saat Anda hendak berangkat ke objek wisata tujuan, perhatikan dahulu nama stasiun terdekatnya.
Naiklah kereta ekspress sehingga dapat lebih cepat sampai ke tujuan. Tetapi, jangan sampai lupa buat pindah serta naik kereta tipe yang lain jika tidak ingin terlewatkan. Tipe kereta serta stasiun pemberhentian dapat dilihat peta-peta jalur kereta di masing-masing stasiun.
Masih bingung dengan sistem kereta di Jepang? Coba Tour Guide Jepang Online!
Terdapat stasiun yang dekat tetapi berbeda nama
Banyak stasiun kereta di Tokyo yang mempunyai nama berbeda sementara itu posisinya dekat. Misalnya saja stasiun Tokyo serta stasiun Nijubashi ataupun Stasiun Otemachi. Walaupun namanya berbeda, tetapi seluruhnya bisa ditempuh berjalan kaki dalam 5 menit. Terdapat pula stasiun Yurakucho serta Hibiya yang dapat ditempuh berjalan kaki. Jadi kala hendak berangkat ke objek wisata tujuan, siapkanlah informasi terkait stasiun terdekat, serta jalur kereta yang dibutuhkan.
Butuh waktu buat berpindah kereta
Walaupun posisinya dekat di peta, mayoritas stasiun kereta di Tokyo terletak di bawah tanah dengan jalur memutar ataupun memforsir kita buat naik elevator terlebih dulu. Jika sudah seperti itu, butuh waktu lebih saat ingin berpindah kereta dari satu jalur ke jalur yang lain. Berpindah di stasiun besar seperti Shinjuku ataupun Stasiun Tokyo dapat memakan waktu 5-10 menit. Terlebih lagi saat jam padat jadwal di mana kita akan berdesak-desakan dengan penumpang yang lain. Persiapkan pula hal ini disaat mau mendatangi tempat wisata di Tokyo.
Perhatikan arah tujuan kereta
Kereta di Jepang senantiasa menghubungkan 2 tempat, kereta Keiyo line menghubungkan Tokyo ke Nishi Funabashi melewati Maihama (Tokyo Disneyland, Kaihin Makuhari serta Soga). Jadi, bila Anda misalnya mau kembali ke Tokyo dari Tokyo Disneyland, ambil kereta ke arah Tokyo serta jangan ke arah kebalikannya.
Demikianlah 10 informasi penting mengenai panduan atau cara naik kereta di Tokyo. Informasi ini juga dapat berlaku untuk kereta-kereta di kota lain di Jepang.
Baca juga : Informasi Detail Japan Rail Pass (JR Free Pass)